Baru aja Steven mau mengetuk pintu kantor SMP Rajin Sekali
tiba-tiba ada yang mendorongnya dari samping dengan keras. Opan. “Ngapain kak
Tepen disini?” tukas Opan ketus. “eh Opan, kakak cuma..”,”Cuma apa??” potong
Opan sadis. Sementara anak-anak sudah tampak berkerumun mengelilingi mereka.
Opan menatap sekeliling dengan liar. “itu siapa Pan? kakakmu ya?” sergah
seorang anak cowok berambut ikal. Opan menatap Steven. “bukan..” jawabnya lalu
pergi. Steven menggigit bibir. “ada apa Pak? ada yang bisa dibantu?” sergah
suara. Steven menoleh. Bu Iva, kepala sekolah SMP Rajin Sekali tengah berdiri
di depan pintu kantor. “eh iya maaf Bu, saya.. wali dari Opan..”,”owh iya mari
silahkan masuk Pak” tukas Bu Iva mempersilahkan Steven masuk. “hmm..jadi Pak
Steven eh maksud saya Dik Steven bukan kakak kandung dari Opan?” sergah Bu Iva.